Dia mengundang pacarnya dari Madrid ke Basque Country dan terkejut dengan apa yang ingin dilihatnya: "Tidak ada satu pun di jalan?"

Suatu pagi yang dingin di bulan Desember ketika seorang wanita muda Basque memutuskan bahwa pacarnya harus mengunjungi negerinya. Mereka bertemu saat pertukaran Erasmus di Polandia dan, setelah langsung jatuh cinta, mereka berencana menghabiskan liburan Natal bersama. Meski hubungannya hanya bertahan beberapa bulan, dia bertekad membuat hari-hari di Basque Country itu tak terlupakan. Namun, rencana yang tampaknya sempurna segera berubah menjadi situasi lucu yang membuatnya benar-benar terpana.

Dia membayangkan membawanya pulang akan menjadi kesempatan sempurna untuk menunjukkan kepadanya keindahan pantai Basque, masakan lokal dan, tentu saja, tradisi budaya yang sangat dia sukai. Ketika saya bertanya kepadanya apa yang ingin dia lakukan selama tinggal di sana, saya berharap dia menyebutkan berjalan-jalan di sepanjang pantai La Concha atau mengunjungi kota yang indah seperti Getaria atau Hondarribia. Namun yang mengejutkannya, dia mempunyai sesuatu yang sangat berbeda dalam pikirannya.

“Saya ingin melihat laki-laki mengangkat batu,” kata Álvaro antusias. Bingung, dia pikir itu hanya lelucon. Namun, dia bersungguh-sungguh. Saya pernah mendengar tentang Harrijasotzea, sebuah tradisi Basque di mana para peserta mengangkat batu-batu besar sebagai simbol kekuatan. Saat dia mencoba memahami apa yang baru saja dia dengar, dia terus menjelaskan bahwa dia menonton video dan menganggap aktivitas tersebut menarik. “Di mana aku bisa melihat ini?” dia bersikeras.

Wanita muda tersebut, yang belum pernah berpartisipasi dalam kompetisi apa pun jenis ini, memutuskan untuk menyelidikinya. Dia membayangkan suasana meriah sebuah kompetisi, dengan orang-orang bersorak dan merayakan. Namun saat mencari informasi ia baru mengetahui bahwa tidak akan ada jadwal perlombaan selama kunjungannya. Dengan sedikit berat hati, dia memutuskan bahwa yang terbaik adalah menjelaskan situasinya.

Saat dia memberitahunya, ekspresinya berubah dari ekspektasi menjadi kebingungan. “Apakah tidak ada orang yang mengangkat batu di jalan?” Saat ini, dia tidak bisa menahan tawa. Gagasan bahwa dia pikir dia bisa keluar dan menemukan sekelompok binaragawan mengangkat batu cukup lucu.

“Tidak sayang, tidak seperti itu,” jawabnya sambil tertawa. “Kompetisi adalah acara yang diselenggarakan, bukan hanya sesuatu yang Anda lihat sambil berjalan.” Saat tawanya mereda, dia melihat kekecewaan melanda pacarnya. Seolah-olah sebuah mitos telah runtuh.

“Jadi tidak ada orang kuat yang mengangkat batu di jalan?” desaknya, jelas kecewa. Mencoba menenangkannya, ia meyakinkannya bahwa meskipun tidak ada kompetisi selama mereka tinggal, Basque Country penuh dengan aktivitas menarik dan orang-orang ramah yang akan menyambutnya.

Wanita muda Basque menceritakan kisah ini untuk mengakhiri mitos bahwa batu dibesarkan di jalan-jalan di Negara Basque tanpa alasan, seperti yang dikatakan oleh pria dari Madrid yang memiliki hubungan yang sangat dia cintai. untuk percaya.

Namun, meski menyenangkan, hubungan tersebut tidak bertahan. Jarak dan perbedaan budaya mulai menentukan suasananya, dan kisah cinta yang tadinya penuh gairah menjadi kenangan manis namun cepat berlalu. Hari ini, dia menertawakan anekdot tersebut dan membagikannya kepada teman-temannya, mengingat perjalanan tidak biasa yang membawanya untuk menyadari bahwa, terkadang, ekspektasi hanyalah: ekspektasi.

Maka kisah ini menjadi pelajaran menyenangkan tentang komunikasi dalam hubungan, kejutan-kejutan yang dibawa oleh kehidupan, dan yang terpenting, indahnya menikmati hal-hal tak terduga, bahkan jika itu berarti tidak menemukan laki-laki mengangkat batu di jalan-jalan di Basque Country.

Sumber