Anahat Singh, 16, telah meraih gelar PSA Challenger kedua berturut-turut di NSW Squash Open 2024, melanjutkan kebangkitannya sebagai kekuatan dominan di squash internasional.
Anahat Singh yang berusia enam belas tahun telah merebut gelar PSA Challenger kedua berturut-turut di NSW Squash Open 2024, mengukuhkan posisinya sebagai salah satu bintang paling cemerlang di squash internasional. Pemain muda ajaib India ini mengalahkan Helen Tang dari Hong Kong dalam final yang penuh perjuangan (8-11, 11-6, 11-3, 11-4), dan mencatatkan gelar PSA Challenger ketujuhnya tahun ini.
Seorang bintang yang sedang naik daun dengan rekam jejak yang terbukti
Perjalanan gemilang Anahat antara lain penampilan luar biasa di Asian Games 2023, di mana ia meraih dua medali perunggu di nomor timnas putri dan ganda campuran.
Dia juga menciptakan sejarah dengan menjadi orang India termuda yang memenangkan medali di Asian Games hanya dalam usia 15 tahun enam bulan. Kenaikan pesatnya di dunia squash terus menarik penggemar, dengan setiap pencapaian meningkatkan reputasinya yang semakin meningkat.
Dari Commonwealth Games hingga dominasi internasional
Perjalanan squashnya di kancah internasional dimulai pada Commonwealth Games 2022, di mana ia melakukan debutnya, dan sejak itu mendominasi kejuaraan nasional junior dan senior.
Karir Anahat benar-benar melejit pada tahun 2019 ketika ia menjadi orang India pertama yang memenangkan gelar British Open U-11, menunjukkan kemampuannya bersaing di level tertinggi.
Di bawah pengawasan keluarga dan pelatih
Kesuksesan Anahat juga berkat bimbingan para pelatihnya dan kakak perempuannya, Amira, seorang pemain squash berbakat. Dengan koleksi trofi yang berkembang pesat dan dorongan tiada henti untuk meraih kesuksesan, Anahat Singh siap untuk mendefinisikan kembali masa depan squash India di panggung global.
Tentang Anahat Singh
Anahat Singh lahir pada 13 Maret 2008 di Delhi, dan tumbuh dalam keluarga yang menyukai olahraga. Ayahnya, Gursharan Singh, seorang pengacara, dan ibunya, Tani Vadhihra Singh, seorang desainer interior, mendorong gaya hidup aktif.
Kakak perempuan Anahat, Amira, yang bermain squash di Harvard, memainkan peran penting dalam perjalanan Anahat. Awalnya Anahat sangat menyukai bulu tangkis, terinspirasi dari penampilan PV Sindhu di India Terbuka. Namun, dia beralih ke squash pada usia delapan tahun untuk mengikuti jejak saudara perempuannya.
Pilihan Editor
Cerita paling penting