Bibek Debroy, Ketua Dewan Penasihat Ekonomi Perdana Menteri dan seorang ekonom terkenal, meninggalkan warisan sebagai pemimpin pemikiran

Pengaruh Bibek Debroy terhadap perkembangan intelektual dan ekonomi India masih signifikan.

Bebek Debroyyang menjabat sebagai presiden Dewan Penasihat Ekonomi Perdana Menteri India meninggal pada hari Jumat pada usia 69 tahun. Sebagai seorang ekonom terkemuka, Debroy telah memimpin inisiatif kebijakan penting, termasuk komite ahli Kementerian Keuangan yang berfokus pada pembangunan infrastruktur selama Amrit Kaal, sebuah program yang dirancang untuk memperkuat posisi ekonomi India dalam 25 tahun ke depan.
Lahir dari keluarga Bengali di Shillong pada tanggal 25 Januari, Debroy menempuh pendidikan di Ramakrishna Mission School, Narendrapur, sebelum melanjutkan ke Presidency College, Kolkata, Delhi School of Economics dan Trinity College, Cambridge. Karir akademisnya meliputi posisi mengajar di Presidency College, Kolkata (1979-1983), Institut Politik dan Ekonomi Gokhale, Pune (1983-1987), dan Institut Perdagangan Luar Negeri India, Delhi (1987-1993).
Perjalanan profesionalnya termasuk mengelola proyek reformasi hukum di Kementerian Keuangan dan UNDP (1993-1998), dan bekerja di Departemen Perekonomian (1994-1995). Beliau telah aktif terlibat dalam NITI Aayog sejak didirikan sebagai lembaga kebijakan utama pemerintah.
Sepanjang karirnya, Debroy fokus pada berbagai bidang ekonomi termasuk teori permainan, ketimpangan pendapatan, kemiskinan, reformasi hukum, dan kebijakan perkeretaapian. Upaya ilmiahnya meluas ke studi budaya India, khususnya menghasilkan terjemahan Mahabharata sepuluh jilid yang mendapat apresiasi luas.
Pengaruhnya terhadap perkembangan intelektual dan ekonomi India masih signifikan.
Perdana Menteri Narendra Modi menyampaikan belasungkawa atas hal tersebut Beliau mempunyai pengaruh besar dalam kancah intelektual India, dan selain kontribusinya terhadap kebijakan publik, beliau senang mengerjakan teks-teks kuno kita, sehingga dapat diakses oleh generasi muda.



Sumber