Dengan banyaknya perkembangan seputar Champions Trophy, dapatkah Pakistan menjadi tuan rumah turnamen tersebut secara penuh, atau apakah model hybrid adalah satu-satunya solusi?
Piala Champions 2025 di Pakistan tampaknya sedang bermasalah, dengan laporan terbaru menunjukkan potensi masalah. Baru-baru ini terungkap bahwa tim kriket India tidak akan melakukan perjalanan ke Pakistan untuk Piala Juara Kriket 2025. BCCI, dalam pembicaraannya baru-baru ini dengan Dewan Kriket Pakistan dan ICC, menyebut masalah keamanan sebagai alasan utama di balik keputusan ini.
Perkembangan terkini juga, ICC telah membatalkan acara besar terkait Piala Champions. Menurut Cricbuzz, acara yang dijadwalkan oleh ICC untuk mengumumkan jadwal Trofi Champions dibatalkan setelah BCCI memberi tahu ICC bahwa tim India tidak akan melakukan perjalanan ke Pakistan.
Delapan tim teratas yang berkompetisi di Trofi Champions diperkirakan akan bermain mulai 19 Februari hingga 9 Maret, dengan pertandingan dijadwalkan di Karachi, Lahore, dan Rawalpindi. Namun, keengganan kubu India mengejutkan Dewan Kriket Pakistan. Penting untuk dicatat bahwa India belum pernah melakukan perjalanan ke Pakistan sejak Piala Asia 2008, dan Pakistan belum pernah menjadi tuan rumah acara ICC sejak tahun 1996. Kini, peluang menjadi tuan rumah Piala Champions pada tahun 2025 terlihat tipis.
Jadi, apa yang akan terjadi jika ICC dan PCB memutuskan untuk mempertimbangkan model hybrid? Tempat apa yang mungkin mereka nantikan? Lihat tiga lokasi yang mungkin dipilih ICC jika Pakistan menerima model hibrida untuk Piala Champions 2025.
Tempat yang mungkin disukai ICC untuk Piala Champions
Sri Lanka
Jika tim kriket India diberi pilihan untuk memilih venue, Sri Lanka bisa menjadi pilihan terbaik. Sri Lanka telah menjadi venue favorit India, karena para pemain India tampaknya dapat mengatasi kondisi di sana dengan baik, dan hasil yang sering kali menguntungkan mereka. Pada Piala Asia 2023 yang merupakan turnamen yang berlangsung selama lebih dari 50 tahun, India tampil sebagai pemenang. Sri Lanka juga menjadi tuan rumah Piala Nidahas, yang berdampak baik bagi India.
Untuk Piala Asia AFC 2023, Pakistan awalnya dijadwalkan menjadi tuan rumah, namun sekitar sebulan sebelum acara, kemungkinan tersebut berkurang. Sri Lanka kemudian dipilih menjadi tuan rumah beberapa pertandingan. Dari 13 pertandingan tersebut, 9 dilangsungkan di Sri Lanka, dan 4 dilangsungkan di Pakistan.
Uni Emirat Arab
Bagi BCCI, UEA selalu menjadi tempat yang cocok, terutama karena hubungannya dengan India, khususnya Mumbai. Ini bisa menjadi salah satu opsi yang dilihat ICC untuk Piala Champions.
Dari segi performa, Men in Blue meraih hasil beragam di UEA. India memainkan banyak pertandingan ODI, khususnya di Sharjah, selama tahun 1980an dan 1990an. Namun, setelah muncul kontroversi di lapangan, termasuk aktivitas di luar lapangan dan masalah pengaturan pertandingan, pertandingan penentu mulai bergeser ke Dubai dan Abu Dhabi. The Men in Blue memainkan total 36 pertandingan internasional di UEA, menang 30 kali dan kalah 6 kali.
Seperti disebutkan sebelumnya, tempat ini menjadi tempat favorit BCCI, dengan banyak pertandingan IPL diadakan di sana dan bahkan lelang IPL diadakan di sana. Bagi tim kriket Pakistan, UEA ibarat rumah kedua, tempat mereka berlatih dan memainkan banyak pertandingan. Lokasi ini bisa menjadi pilihan bersama bagi kedua pengurus untuk Piala Champions 2025.
Inggris
Inggris bisa menjadi pilihan yang kontroversial, namun bagi tim Pakistan, ini bisa menjadi tempat yang berharga, karena mereka meraih hasil mengesankan di Piala Champions 2017, yang mereka menangkan atas India. Kondisi di Inggris secara umum cocok untuk Pakistan, dan India juga sangat familiar dengan lapangan, setelah memainkan banyak pertandingan Test dan pertandingan bola putih di sana. Hal ini tentu saja memberikan ICC pilihan yang berbeda untuk menjadi tuan rumah acara Champions Trophy di Inggris.
Pilihan Editor
Cerita paling penting