1812: Kebangkitan ingatan orang-orang yang gugur di Badajoz

Sejarah Badajoz pada masa Perang Kemerdekaan ditandai dengan peristiwa tragis dan penting, salah satu yang paling mengejutkan adalah penyerangan Inggris terhadap kota tersebut pada malam tanggal 6 April 1812. Selama penyerangan ini, diperkirakan antara 800 hingga 1.500 orang. tentara Inggris kehilangan nyawa mereka, yang merupakan bencana bagi pasukan mereka. Banyak dari jenazah mereka, yang sebelumnya dijarah, dikuburkan di kuburan massal yang digali di parit benteng, tepat di tempat mereka jatuh.

Untuk menghormati para prajurit yang gugur ini, pada bulan Agustus tahun yang sama, 24 peluru meriam ditempatkan di tebing Baluarte de Santa María, membentuk tanggal “1812”. Tindakan peringatan ini memungkinkan warga untuk mengingat mereka yang memberikan nyawanya untuk membela kota. Proyektil ini tetap terlihat selama kurang lebih satu abad, hingga pada tahun 1914, dengan pecahnya Perang Dunia Pertama dan langkanya bahan seperti besi, banyak penduduk mulai menjarah benda-benda tersebut untuk dijual.

Seiring berjalannya waktu, kenangan akan episode ini terlupakan hingga, pada tahun 2012, Parque de los Sitios dibangun untuk mengenang semua orang yang berjuang dan tewas selama konflik ini. Taman ini melambangkan upaya memulihkan dan melestarikan warisan sejarah Badajoz.

Baru-baru ini, menyusul permintaan bersejarah dari beberapa asosiasi lokal, 24 bola besi dari Baluarte de Santa María berhasil ditemukan. Benteng ini dipulihkan dan diperbaiki dengan resin berkat sumber daya Dewan Kota dan kerja tim yang bertanggung jawab atas pemeliharaan dan konservasi benteng. Selain itu, direncanakan untuk mengganti proyektil Trinidad Bulwark.

Upaya ini tidak hanya mencerminkan babak penting dalam sejarah lokal, namun juga menegaskan kembali komitmen terhadap pemulihan warisan budaya Badajoz. Untuk merayakan tonggak sejarah ini, tur berpemandu bertema diselenggarakan oleh Departemen Pariwisata dan Warisan Sejarah Dewan Kota. Kunjungan ini akan berlangsung Jumat depan, tanggal 22, pukul 17.00, dan pendaftaran akan tersedia mulai Rabu, pukul 12.00.

Oleh karena itu, Badajoz tidak hanya mengenang masa lalu perangnya, namun juga berupaya menjaga memori kolektif dan warisan sejarah tetap hidup untuk generasi mendatang.

Sumber