Teleskop surya baru NASA menangkap rekaman dramatis Matahari yang menyemburkan partikel bermuatan besar

National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) telah merilis rekaman dari teleskop surya terbarunya, Compact Coronagraph (CCOR-1). Diluncurkan dengan satelit cuaca GOES-19 pada musim panas lalu, CCOR-1 telah memberikan gambaran sekilas secara rinci tentang partikel bermuatan yang meledak dari korona Matahari, menunjukkan kemampuannya menangkap peristiwa matahari berenergi tinggi. Teleskop ini, yang dipasang pada satelit GOES-19, akan membantu NOAA memantau aktivitas matahari saat Matahari mendekati puncak siklus 11 tahunnya, yang diperkirakan terjadi pada tahun 2025.

Deteksi aktivitas Corona

Rekaman NOAA, yang dirilis pada 22 Oktober, menyoroti kekuatan teleskop CCOR-1. Koronagraf ini menghalangi sinar matahari yang kuat dari piringan pusat Matahari, sehingga memungkinkan para ilmuwan mengamati corona – lapisan terluar Matahari – tempat terjadinya aktivitas matahari yang intens. Desain teleskop ini memungkinkan para peneliti untuk mengamati aliran plasma matahari yang memancar ke luar, memberikan wawasan tentang lontaran massa koronal (CME) dan peristiwa lain yang penting untuk memahami perilaku matahari.

Pengaruh emisi matahari terhadap Bumi

Lontaran koronal yang intens ini, yang bergerak dengan kecepatan antara ratusan dan ribuan mil per detik, menimbulkan risiko signifikan terhadap satelit, astronot, dan bahkan teknologi terestrial. Medan magnet bumi memberikan perlindungan, namun jilatan api matahari yang kuat dapat mengganggu komunikasi penerbangan, mengganggu jaringan listrik, dan menciptakan aurora yang jelas. Ketika kita mengamati badai matahari ini secara real-time, NOAA dapat memprediksi potensi dampak dengan lebih baik, membantu melindungi infrastruktur dan memastikan respons yang cepat terhadap gangguan matahari.

Peran GOES-19 dalam pemantauan cuaca luar angkasa

Satelit GOES-19 terletak 22.236 mil di atas garis khatulistiwa dan berputar dengan kecepatan yang sinkron dengan rotasi bumi, memungkinkan pemantauan terus menerus di wilayah geografis yang sama. Sementara satelit tersebut masih menjalani pengujian akhir dan kalibrasi, NOAA berencana untuk mengaktifkan kemampuan penuhnya pada musim semi 2025, sebelum puncak aktivitas matahari diperkirakan terjadi pada Juli 2025. Melalui CCOR-1, misi NOAA akan terus berlanjut. NOAA membantu dalam mengamati dan memahami dinamika corona di bumi. matahari. Meningkatkan prakiraan cuaca antariksa, yang bermanfaat bagi berbagai sektor yang mengandalkan teknologi antariksa.

Sumber