Restoran mengenakan denda untuk ‘reservasi hantu’ yang modis

Jumlah orang yang melakukan reservasi dan memutuskan untuk tidak menghadiri janji temu semakin meningkat. Tindakan seperti ini disebut ‘pemesanan hantu’ atau ‘tidak hadir’di mana orang membuat reservasi tetapi tidak pernah muncul dan tidak memberi tahu restoran untuk memberi tahu mereka bahwa mereka tidak bisa datang. Jenis tindakan ini menyiratkan hilangnya keuntungan baik bagi perusahaan besar maupun kecil.

Kerugian ekonomi bagi pelaku bisnis perhotelan

Restoran-restoran kecil terdampak karena kecilnya margin keuntungan yang mereka miliki. Inilah sebabnya, dalam situasi seperti ini, banyak restoran memilih untuk menerapkan sanksi bagi siapa pun yang melakukan perilaku seperti ini.

Program baru untuk manajemen reservasi

Penerapan tindakan semacam ini semakin meluas di dunia restorasi. Dalam beberapa kasus, terdapat platform reservasi tempat pemesanan pengunjung dicatat selama setahun. Jika pengunjung restoran tidak menghadiri lebih dari empat janji temu, dia akan dikeluarkan dari permohonan tersebut.

Dalam kasus lain, perusahaan memiliki aplikasi pelacakan reservasi, yang menawarkan layanan seperti mengotomatiskan reservasi, membuat database pelanggan, serta daftar tunggu, yang memungkinkan pelanggan mendaftar untuk menunggu jika seseorang menolak reservasi. Dalam kasus lain, mereka juga mengintegrasikan sistem POS, sehingga pembayaran dilakukan secara otomatis jika Anda tidak hadir. Meskipun tindakan ini sangat kontroversial, dengan jumlah pendukung dan penentang yang sama, kenyataannya tindakan tersebut akan tetap ada. Oleh karena itu, rekomendasinya adalah membatalkan janji temu terlebih dahulu jika Anda berhalangan hadir untuk menghindari kemunduran bagi pekerja.

Sumber