Prancis tidak menjual senjata yang digunakan Israel dalam perang Gaza – Macron

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan negaranya tidak memasok senjata ke Israel untuk digunakan dalam perang yang sedang berlangsung di Gaza.

Malcrom meminta negara-negara yang terus memasok senjata untuk perang agar menghentikan sepenuhnya tindakan ini, seraya mendesak negara-negara yang bertikai untuk merangkul perdamaian melalui diplomasi.

“Saat ini, prioritasnya adalah kembali ke situasi politik, yaitu menghentikan pengiriman senjata yang digunakan dalam perang di Gaza. “Prancis tidak mengekstradisi mereka,” kata Macron kepada radio France Inter pada hari Sabtu.

Beberapa negara termasuk AS, Jerman dan Inggris mendapat kecaman keras dari kelompok hak asasi manusia karena gagal menghentikan penjualan senjata ke Israel terkait pemboman di Gaza.

LSM internasional juga menuduh Prancis, khususnya Amnesty International, menjual senjata ke Israel, dan ketua LSM di Prancis, Jean-Claude Samuellier, menulis surat terbuka kepada Macron awal tahun ini yang menyerukan agar Macron menghentikan sepenuhnya ekspor senjata perang. bahan.

Namun, Menteri Pertahanan negara tersebut, Sebastien Lecornu, telah berulang kali menegaskan bahwa negaranya tidak memasok senjata ke Israel, dengan mengatakan bahwa negaranya telah memasok “suku cadang” kepada Israel senilai €15 juta pada tahun 2022, tanpa menyertakan senjata apa pun.

Bulan lalu, pemerintah Inggris mengumumkan penangguhan sebagian izin bahan-bahan yang digunakan oleh tentara Israel di Gaza, yang memicu kritik keras dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Jerman telah berhenti menyetujui izin untuk mengekspor senjata baru ke Israel, menurut laporan Reuters pekan lalu, mengutip sumber yang dekat dengan Kementerian Ekonomi.

Seruan Macron muncul ketika Israel juga terlibat dalam perang yang meningkat dengan Hizbullah di Lebanon, di mana Israel melakukan kampanye pengeboman baru yang mirip dengan serangan udara di Gaza.

Sumber