Peternak unggas mengeluhkan terus meningkatnya jumlah bahan mentah yang digunakan dalam produksi telur

Asosiasi Unggas Nigeria (PAN) di Negara Bagian Lagos, bersama dengan para pemain utama di sektor ini, telah menyatakan keprihatinan atas tingginya biaya bahan baku produksi telur, yang terus mendorong kenaikan harga telur.

Mereka juga meminta pemerintah federal untuk campur tangan guna menstabilkan pasar.

Para pemangku kepentingan menekankan bahwa telur, yang dahulu merupakan sumber protein paling terjangkau, kini semakin tidak dapat diakses oleh banyak masyarakat Nigeria.

Berbicara dalam wawancara terpisah dengan Kantor Berita Nigeria (NAN) di Lagos pada hari Minggu, Ketua PAN, Majeed Iwola, mengaitkan kenaikan harga tersebut dengan kenaikan biaya bahan baku pakan burung.

Dia berkata, “Harga satu peti telur terus meningkat karena tingginya harga bahan baku. Meskipun pemerintah telah mendukung dan membuka peluang impor jagung, harga pakan tidak turun sama sekali.

“Ini karena bahan baku lain yang digunakan dalam formulasi pakan burung tidak disubsidi sama sekali.”

“Meskipun jagung menyumbang 60 hingga 65 persen produksi pakan, bahan-bahan lain mempunyai jumlah produksi yang tinggi.”

“Kami masih membayar harga tinggi untuk bahan-bahan seperti kedelai, metilen, lisin, dan premix. Jadi intervensi pemerintah belum tercermin sama sekali pada harga produk unggas.”

Ketua PAN Pak Majeed Iwola mengungkapkan, harga satu peti telur kini tak kurang dari 5.000 naira, dan ukuran lebih kecil dijual seharga 4.300 hingga 4.500 naira.

Ia mencontohkan adanya tekanan terhadap peternak unggas akibat kenaikan harga, meski harga jagung sedikit menurun.

Pemangku kepentingan lainnya menyebutkan infrastruktur yang tidak memadai, tekanan ekonomi dan faktor lingkungan sebagai faktor yang berkontribusi terhadap krisis produksi dan penjualan telur.

Apa yang harus Anda ketahui

Industri perunggasan menderita karena biaya produksi yang tinggi akibat kenaikan harga jagung, bahan penting dalam pakan unggas.

  • Ketua Umum PAN Majeed Ayoola menegaskan, penutupan sejumlah besar peternakan membuat peternak unggas kesulitan memenuhi permintaan produk unggas yang semakin meningkat.
  • Iwola menekankan bahwa dukungan pemerintah yang berkelanjutan, terutama melalui subsidi masukan pakan, sangat penting bagi pemulihan dan pertumbuhan sektor ini.

Sumber