Nigeria bergabung dengan BRICS sebagai negara mitra pada pertemuan puncak tahunan ke-16 di Rusia

BRICS secara resmi telah memperluas aliansinya, menambahkan 13 negara baru sebagai mitra, namun tidak sebagai anggota penuh.

Pengumuman tersebut disampaikan dalam KTT BRICS yang digelar di Kazan, Rusia, pada 22-24 Oktober 2024.

Negara-negara tersebut adalah Aljazair, Belarus, Bolivia, Kuba, Indonesia, Kazakhstan, Malaysia, Nigeria, Thailand, Turki, Uganda, Uzbekistan, dan Vietnam.

Dengan pengumuman ini, Nigeria resmi bergabung dengan BRICS sebagai negara mitra.

BRICS, awalnya merupakan singkatan dari Brazil, Russia, India dan China, diperluas pada tahun 2010 hingga mencakup Afrika Selatan.

Kelompok ini kemudian menambahkan Mesir, Ethiopia, Iran dan Uni Emirat Arab sebagai anggota penuh, yang semuanya menghadiri KTT tahun ini sebagai peserta penuh.

Organisasi ini bertujuan untuk mempromosikan perdagangan, investasi, pembangunan, keamanan dan kerja sama di antara negara-negara emerging market terkemuka.

KTT pada tahun 2024, yang bertajuk “Memperkuat Multilateralisme untuk Pembangunan dan Keamanan Global yang Berkeadilan,” menandai pertemuan tahunan ke-16 blok tersebut, dengan fokus pada peningkatan integrasi ekonomi dengan negara-negara berkembang utama.

“BRICS secara resmi menambahkan 13 negara baru ke dalam aliansi sebagai negara mitra (bukan anggota penuh),” demikian postingan di X (sebelumnya Twitter) dari blok tersebut pada hari Kamis.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Duta Besar Ichi Abu Obi, pada hari Kamis membenarkan bahwa Nigeria adalah mitra dalam kelompok BRICS.

“Ya. Benar bahwa Nigeria telah bergabung dengan BRICS sebagai mitra.”

Masuknya Nigeria sebagai negara mitra sejalan dengan pernyataan Menteri Luar Negeri Yusuf Togar sebelumnya pada November 2023, yang menyatakan niat negara tersebut untuk bergabung dengan BRICS sebagai anggota penuh dalam dua tahun ke depan, dengan memanfaatkan perekonomian dan jumlah penduduk yang besar. .

Sumber