Nicky Jam menarik dukungan untuk Trump

Penyanyi reggaeton Nicky Jam telah menarik dukungannya untuk kampanye presiden mantan Presiden Donald Trump pada tahun 2024 setelah seorang komedian di salah satu kampanyenya menyebut Puerto Riko sebagai “sampah”.

Dalam postingan L InstagramJam merilis video kepada 43,5 juta pengikutnya dalam bahasa Spanyol.

“Alasan saya mendukung Donald Trump adalah karena saya pikir ini adalah hal yang terbaik bagi perekonomian Amerika Serikat, tempat banyak warga Latin tinggal, banyak imigran yang menderita karena kondisi perekonomian,” kata Jam dalam wawancaranya. pidatonya. Maybach-nya. Dia menambahkan: “Mengingat (Trump) adalah seorang pengusaha, saya merasa itu adalah langkah yang tepat.”

Jam, yang bernama asli Nick Rivera Caminero, terkenal mendukung Trump dalam rapat umum bulan lalu di Las Vegas sambil mengenakan topi Make America Great Again.

Dukungan tersebut menyebabkan grup pop Meksiko Maná menarik kolaborasi mereka dengan Jam.

Dia melanjutkan postingannya pada hari Rabu: “Saya tidak pernah berpikir dalam hidup saya bahwa satu bulan kemudian akan ada seorang komedian yang mengkritik negara saya dan berbicara buruk tentang negara saya.” “Itulah sebabnya saya menarik dukungan saya terhadap Donald Trump. “Puerto Riko harus dihormati.”

Jam mengacu pada komedian Tony Hinchcliffe yang melontarkan pernyataan menghina Puerto Riko.

“Saya tidak tahu apakah kalian mengetahui hal ini, tapi saat ini ada pulau sampah terapung di tengah lautan. Saya pikir itu disebut Puerto Riko,” katanya sebelum melontarkan komentar rasis terhadap orang Latin, Yahudi, dan kulit hitam.

Pelantun “Hasta el Amanecer” itu menjadi selebriti Puerto Rico terbaru yang mengkritik komentar tersebut. Ricky Martin, Bad Bunny, Jennifer Lopez, Marc Anthony, Aubrey Plaza, Sunny Hostin, dan Luis Fonsi semuanya maju menyerang kampanye Trump.

Hinchcliffe mengambil Xsebelumnya Twitter, untuk menanggapi reaksi balik tersebut.

Dia menambahkan: “Orang-orang ini tidak punya selera humor.” “Aneh jika seorang calon wakil presiden meluangkan waktu dari ‘jadwal sibuknya’ untuk menganalisis lelucon yang diambil di luar konteks agar terkesan rasis. Saya suka Puerto Riko dan berlibur ke sana.”

Sementara itu, tim kampanye Trump menjauhkan diri dari komedian tersebut.

“Lelucon ini tidak mencerminkan pandangan Presiden Trump atau tim kampanyenya,” kata penasihat senior Danielle Alvarez dalam sebuah pernyataan.



Sumber