NASA berkolaborasi dengan para penandatangan Artemis Accords untuk eksplorasi ruang angkasa yang berkelanjutan

Pada 14 Oktober 2024, perwakilan penandatangan Artemis Accords berkumpul pada Kongres Astronautika Internasional (IAC) yang diadakan di Milan. Acara ini merupakan pertemuan penting, dengan 42 dari 45 lokasi, termasuk badan antariksa terkemuka dari seluruh dunia, berpartisipasi untuk membahas penggunaan ruang angkasa secara bertanggung jawab. Diskusi tersebut bertujuan untuk memperkuat prinsip-prinsip yang tertuang dalam Perjanjian Artemis, memastikan bahwa eksplorasi ruang angkasa bermanfaat bagi seluruh umat manusia.

Pentingnya kerjasama

Pam Milroy, wakil administrator NASA, menekankan peran penting kerja sama internasional saat umat manusia menggali lebih dalam tata surya. Dia menyatakan bahwa Perjanjian Artemis menetapkan prinsip-prinsip dasar yang meningkatkan kepercayaan dan kerja sama antar negara, dan memungkinkan mereka untuk berkontribusi secara efektif. Eksplorasi luar angkasa. Pertemuan ini dipimpin bersama oleh NASA, Badan Antariksa Kanada (CSA) dan Badan Antariksa Italia, yang menyajikan pendekatan terpadu untuk menangani kompleksitas aktivitas luar angkasa.

Diskusi dan temuan utama

Dalam pertemuan tersebut, para pemimpin membahas peningkatan dialog teknis dan mendorong partisipasi negara-negara berkembang di bidang antariksa. Teodoro Valente, Presiden Badan Antariksa Italia, menekankan pentingnya strategis untuk mendorong penerapan Perjanjian Artemis, yang sangat penting untuk integrasi pemain baru dalam eksplorasi ruang angkasa. Para penandatangan menetapkan pedoman mengenai non-intervensi, interoperabilitas, dan keberlanjutan jangka panjang, yang merupakan hal penting dalam implementasi perjanjian.

Mempromosikan inisiatif masa depan

Setelah lokakarya yang diadakan di Montreal pada awal Mei 2024, diskusi terus berfokus pada non-intervensi dan interoperabilitas teknis. Lisa Campbell, Presiden Badan Antariksa Kanada, menyatakan kepuasannya atas kemajuan yang dicapai, menekankan komitmennya terhadap kegiatan luar angkasa yang aman dan berkelanjutan.
Pertemuan tersebut juga meninjau kemajuan standar data misi yang bertujuan untuk meningkatkan transparansi dalam kegiatan eksplorasi bulan. Hal ini termasuk pertukaran rincian misi yang relevan dengan Kantor Urusan Luar Angkasa Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ke depan, prioritas potensial mencakup upaya keberlanjutan, khususnya pengelolaan sampah di permukaan bulan dan di orbit bulan.

Perjanjian Artemis, yang awalnya ditetapkan pada tahun 2020 oleh Amerika Serikat dan tujuh negara lainnya, menetapkan kerangka kerja untuk mendorong pemanfaatan luar angkasa secara bermanfaat. Prinsip-prinsip ini konsisten dengan Perjanjian Luar Angkasa dan praktik terbaik yang menyerukan perilaku bertanggung jawab di luar angkasa. Kolaborasi yang berkelanjutan antara kedua lokasi mendukung upaya eksplorasi yang aman dan berkelanjutan, memastikan bahwa generasi mendatang dapat terus menjelajahi alam semesta.

Sumber