Claudia adalah seorang mahasiswa muda dari Extremadura yang, seperti kebanyakan mahasiswa lainnya, memutuskan untuk pindah ke Valencia untuk melanjutkan studinya di universitas. Antusiasmenya terhadap tahap baru dalam hidupnya segera dibarengi dengan penemuan menarik tentang keragaman bahasa di Spanyol. Apa yang dimulai sebagai permintaan sederhana kepada teman sekelas menjadi fenomena viral di TikTokmengungkap perbedaan mengejutkan dalam kosa kata yang ada di negara tersebut.
Semuanya dimulai pada suatu pagi, ketika Cláudia berada di kelas, siap untuk memulai semester baru. Saat dia mengatur perlengkapannya, dia menyadari bahwa dia membutuhkan rautan pensil. Tanpa berpikir dua kali, dia menoleh ke rekan di sebelahnya dan bertanya apakah dia boleh meminjamnya.
Pertanyaannya yang tampaknya tidak berbahaya disambut dengan tawa dan tatapan penasaran dari rekan-rekannya. Bagi Claudia, ini adalah kata yang umum di rumahnya di Extremadura. Namun, di Komunitas Valencia, istilah yang paling umum adalah “rautan pensil”. Reaksi tak terduga rekannya mengejutkan Cláudia, yang tidak mengerti mengapa sebuah kata sederhana menimbulkan begitu banyak keributan.
Momen yang mungkin luput dari perhatian ini menjadi titik awal perjalanan penemuan jati diri Claudia. Penasaran dengan reaksi rekan-rekannya, dia memutuskan untuk merekam video di TikTok menjelaskan pengalamannya. Dalam video tersebut, ia menceritakan kebingungan dan keterkejutannya karena sebuah kata yang sangat umum di wilayahnya telah menimbulkan gelak tawa di kelas.
kata
Video tersebut dengan cepat menjadi viral, memperoleh ribuan penayangan dan komentar. Pengguna TikTok lainnya mulai ikut bergabung dalam topik tersebut, berbagi kata-kata daerah mereka sendiri dan perbedaan yang mereka temukan di komunitas masing-masing. Claudia, yang terkejut dengan sambutan yang diterima videonya, mulai meneliti lebih lanjut tentang topik tersebut.
Ia menemukan bahwa Spanyol merupakan negara yang kaya akan ragam dialek dan kosa kata, dimana setiap daerah memiliki kekhasan linguistiknya masing-masing. Perbedaannya tidak hanya sebatas pada kata-kata saja; Mereka juga mencakup aksen, idiom, dan idiom yang berbeda dari satu tempat ke tempat lain. Hal ini, bukannya menjadi hambatan, malah menjadi sebuah perayaan atas keberagaman budaya.
Kisah Claudia tidak hanya menonjolkan keragaman bahasa, namun juga menciptakan rasa kebersamaan di kalangan siswa. Banyak rekannya, yang awalnya menertawakan cara dia berbicara, mulai mengidentifikasi dengan pengalamannya.
Mereka menyadari bahwa setiap orang, pada suatu saat, pernah merasa bahwa cara mereka berkomunikasi tidak sepenuhnya dipahami. Saling pengertian ini mendorong terciptanya iklim yang lebih inklusif di kelas, di mana setiap orang merasa lebih bebas untuk berbagi perbedaan mereka tanpa takut dihakimi.
Mereka menertawakan Extremadura ini
Ketika videonya terus mendapatkan popularitas, Claudia menerima pesan dari orang-orang dari berbagai belahan Spanyol, membagikan kata-kata dan anekdot mereka sendiri. Hal ini tidak hanya memperkaya pengetahuannya tentang bahasa Spanyol, namun juga membantunya terhubung dengan orang-orang dari beragam budaya dan tradisi.
Seiring berjalannya waktu, Claudia menjadi pendukung keragaman bahasa, menyelenggarakan kuliah dan lokakarya di universitasnya tentang topik tersebut. Dia belajar menghargai aksen dan kosakatanya sendiri, memahami bahwa setiap kata yang kita gunakan membawa serta sejarah dan identitas budaya.