Gubernur Kogi Umumkan Status Produksi Minyak, Tuntut Pendapatan Berasal 13%.

Gubernur Negara Bagian Kogi, Usman Odudu, menyerukan agar negara bagian tersebut dimasukkan dalam dana derivatif minyak sebesar 13 persen, mengingat bahwa Kogi memenuhi syarat sebagai daerah penghasil minyak.

Dalam pertemuan dengan Menteri Sumber Daya Perminyakan, Heineken Lokbubiri, di Abuja pada hari Kamis, Gubernur Ododo mengumumkan bahwa sejumlah besar minyak mentah telah ditemukan di Wilayah Pemerintah Daerah Olamaboro.

Namun ia menyayangkan negara tersebut belum merasakan manfaat ekonomi yang biasanya ditawarkan kepada negara-negara penghasil minyak.

Dia berkata: “Kami menemukan minyak dalam jumlah komersial, tetapi Kogi tidak memperoleh turunan 13 persen seperti negara-negara penghasil minyak lainnya.

“Kami senang rekan-rekan kami di negara-negara Selatan dapat menikmati manfaat ini, namun kami berharap dapat segera bergabung dengan mereka.”

Ododo mencatat bahwa upaya negara tersebut untuk menjamin perdamaian dan menarik investasi ke ladang minyaknya telah mencapai hasil yang positif.

“Sebagai sebuah negara, kita tidak bisa melakukan ini sendirian. Kita memerlukan dukungan pemerintah federal untuk sepenuhnya mengembangkan sumber daya minyak kita. Beberapa pihak berpendapat bahwa kita telah menerima derivasi sebesar 13 persen, namun kita hanya menerima 7,8 juta naira .”

Derivasi ketigabelas, yang ditetapkan dalam Pasal 162(2) Konstitusi Nigeria, membantu negara-negara penghasil minyak dengan mentransfer manfaat untuk mengatasi degradasi lingkungan dan menyediakan layanan penting bagi masyarakat yang terkena dampak.

Saat ini, negara bagian Abia, Akwa Ibom, Anambra, Bayelsa, Delta, Edo, Imo, Ondo dan Rivers menerima dana tersebut. Selama enam bulan pertama tahun 2024, negara-negara bagian ini secara kolektif menerima N341,59 miliar dari Rekening Federasi.

Gubernur Ododo menekankan lokasi penting Kogi dalam proyek pipa gas Ajaokuta-Kaduna-Kano (AKK), menjadikan negara bagian ini sebagai pusat utama investasi minyak dan gas.

Selain itu, selain mengadvokasi pendapatan minyak, gubernur mengumumkan bahwa Kogi telah mencapai tonggak sejarah menjadi negara bagian pertama yang menerapkan upah minimum nasional baru sebesar N72,500 untuk semua pegawai pemerintah.

Sebagai tanggapan, Lukebubiri menjanjikan dukungan federal kepada Kogi, memastikan bahwa NUPRC akan menyelidiki cara-cara memanfaatkan sumber daya minyak negara bagian tersebut.

Lukebubiri mengatakan, Kogi kini masuk dalam kelompok negara penghasil minyak karena besaran penerimaan negara akan didasarkan pada tingkat produksi.

Sumber