Ekuador berusaha membuktikan dirinya sebagai tamu dalam konfrontasi melawan Uruguay yang bermasalah

Ekuador ingin membuktikan diri dalam pertandingan melawan Uruguay, kata pelatih Tricolor Sebastian Becasese pada hari Sabtu, tiga hari setelah kunjungan tim Celeste yang bermasalah, yang oleh ahli strategi dilihat sebagai saingan “hierarki”.

Timnas Ekuador akan menghadapi timnas Uruguay, Selasa, di Montevideo, pada babak kesepuluh kualifikasi Piala Dunia 2026.

Di kandang sendiri, Ekuador bermain imbang 0-0 dengan Paraguay pada hari Kamis, dalam pertandingan kualifikasi ketiga mereka di bawah kepemimpinan pemain Argentina Becasese, yang mengambil alih tugas pada Agustus lalu.

Sang ahli strategi membela kinerja para pemainnya dalam konferensi pers, meskipun ia mengatakan bahwa ia menyadari bahwa setelah hasil imbang di kandang sendiri, Ekuador harus mencari hasil yang lebih baik di laga tandang.

“Saya ingin melihat apakah dalam proses ini kita dapat mulai mengubah sikap yang tidak dilakukan Ekuador di luar negeri,” katanya.

Setelah sembilan pertandingan, tim asuhan Lattre telah mengunjungi empat lawannya, hanya berhasil mengalahkan Bolivia 2-1. Sebaliknya, mereka kalah dari Argentina 1-0, imbang 0-0 dengan Venezuela, dan kalah 0-1 dari Brasil.

Sang pelatih berkomentar: “Kami tahu bahwa kami akan menghadapi lawan yang membutuhkan kekuatan ekstrim dari kami, karena mereka memiliki pemain “piramida”.

Ia mengingatkan Ekuador harus bersiap menghadapi hal tersebut, dan mengakui timnya kurang “tenaga” saat mencetak gol.

Pelatih berusia 43 tahun itu merujuk pada rekan senegaranya Marcelo Bielsa, pelatih timnas Uruguay, yang sejak pekan lalu terlibat kontroversi menyusul pernyataan pensiunan bintang Luis Suarez, yang mengeluhkan dugaan perlakuan buruk yang dilakukan sang ahli strategi terhadap pemain dan anggota staf teknis. .

Ketegangan memburuk di Uruguay sehari sebelumnya setelah kekalahan mereka dalam kunjungan ke Peru. Setelah pertemuan tersebut, Bielsa sendiri mengomentari kontroversi tersebut: “Saya tahu bahwa otoritas saya terpengaruh dalam beberapa hal.”

Bekasisi tak segan-segan memuji Bielsa, seraya menyatakan bahwa ia merasakan “kasih sayang yang besar, kekaguman yang besar, dan rasa hormat yang besar terhadap kariernya.”

Pelatih asal Ekuador itu berkata: “Dia seperti ayah sepak bola” dan “referensi tidak hanya dalam karier saya tetapi juga dalam hidup saya.”

Ekuador menempati peringkat kelima dengan 12 poin, sedangkan Uruguay menempati peringkat ketiga dengan 16 poin. Kedua tim lolos ke zona kualifikasi langsung Piala Dunia yang diselenggarakan bersama oleh Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada.

Sumber