Dukungan Google Chrome Passkey telah mendapat peningkatan yang memungkinkan pengguna melakukan sinkronisasi antar perangkat

Google Chrome mendapatkan pembaruan baru yang memudahkan pengguna untuk masuk ke akun Google mereka di seluruh perangkat. Raksasa teknologi yang berbasis di Mountain View pada hari Kamis memperkenalkan pembaruan yang memungkinkan pengguna menambahkan PIN ke Pengelola Kata Sandi Google di beberapa sistem operasi seperti Windows, Linux, macOS, dan Android. Artinya, pengguna kini dapat menyinkronkan kunci sandi mereka di desktop dan perangkat Android. Raksasa teknologi ini juga menyoroti bahwa dukungan untuk iOS akan segera hadir.

Google Chrome mendapat dukungan kunci sandi lintas perangkat

Dalam sebuah blog suratRaksasa teknologi ini mengumumkan bahwa Pengelola Kata Sandi Google mendukung semua sistem operasi. Sebelumnya, fitur ini hanya tersedia di perangkat Android dan pengguna dapat menggunakan PIN atau mengatur pola kunci layar agar mudah masuk ke akun Google mereka.

Google Chrome menambahkan dukungan kunci sandi untuk perangkat yang berbeda
Kredit gambar: Google

Meskipun pengguna masih memerlukan perangkat Android mereka untuk mengatur pola kunci layar, pengguna kini dapat mengatur PIN serta menggunakan kode dan pola untuk masuk ke akun mereka di perangkat yang berbeda. Perlu dicatat bahwa fitur ini diluncurkan pada sistem operasi Windows, macOS, Linux, dan Android. Fitur ini juga tersedia di ChromeOS dalam versi beta. Google juga menyoroti bahwa dukungan untuk iOS akan segera diluncurkan.

Google menambahkan bahwa kunci sandi dapat dibuat dan diakses menggunakan pengelola kata sandi. PIN ini juga dienkripsi secara end-to-end dan bahkan Google pun tidak dapat mengaksesnya. Menambahkan akun di perangkat baru juga mengharuskan pengguna memasukkan PIN atau kunci layar (jika menggunakan perangkat Android).

Perlu dicatat bahwa kunci sandi adalah metode alternatif otentikasi login yang memberikan keamanan lebih baik dibandingkan metode tradisional seperti kode SMS. Ini dirancang oleh FIDO Alliance dan didukung oleh raksasa teknologi seperti Apple, Google dan Microsoft. Teknologi ini menggunakan kriptografi kunci publik dan membuat dua set kunci, salah satunya disimpan di cloud dan yang lainnya tetap berada di tangan pengguna. Otentikasi terjadi ketika kedua kunci cocok.

Sumber