Dewan Kota Los Angeles melakukan pemungutan suara pada hari Rabu untuk mengadopsi peraturan yang memperkuat perlindungan penyewa kota terhadap pelecehan dan memudahkan penyewa untuk menuntut tuan tanah yang melanggar peraturan.
Undang-Undang Anti-Pelecehan Penyewa, umumnya dikenal sebagai sebuah laporanawalnya disahkan tiga tahun lalu dalam upaya melindungi penyewa dari ancaman atau intimidasi oleh tuan tanah. Hal ini dipuji sebagai kemenangan penting bagi para penyewa, namun para pendukung mulai mendorong perubahan karena hal tersebut menimbulkan ribuan pengaduan namun tidak ada tuntutan.
Dewan memberikan suara 11-0 untuk mengadopsi peraturan yang memperbarui TAHO. Keputusan tersebut diambil satu hari setelah dewan memilih untuk mengakhiri peraturan yang mengizinkan penyewa untuk diusir ketika tuan tanah merombak bangunan mereka secara signifikan.
itu Undang-undang anti-pelecehan yang baru Penyewa yang menang di pengadilan diberikan ganti rugi tiga kali lipat, denda minimum, dan biaya pengacara.
Undang-undang ini juga mendefinisikan ulang pelecehan sebagai “perilaku dengan niat buruk tuan tanah” yang ditujukan kepada penyewa yang menyebabkan kerugian atau kerugian bagi mereka.
Para pendukung perubahan tersebut mengatakan bahwa mereka akan lebih melindungi penyewa dan membantu menciptakan insentif bagi pengacara swasta untuk menangani kasus pelecehan, sebuah perubahan yang menurut mereka diperlukan untuk memperkuat penegakan peraturan.
Hingga musim panas ini, pejabat perumahan kota mengatakan mereka telah menerima lebih dari 13.000 bantuan Keluhan Tuduhan pelecehan. Tidak ada kasus yang dituntut secara pidana.
Para pendukung tuan tanah menentang undang-undang baru tersebut pada sidang hari Rabu, dengan mengatakan bahwa undang-undang tersebut bertujuan untuk meningkatkan litigasi.
“Ini akan membekukan kontak apa pun antara tuan tanah dan penyewa, karena tuan tanah kecil akan hidup dalam ketakutan akan tuduhan palsu mengenai pelecehan,” kata David Kaishchian dari Asosiasi Apartemen Greater Los Angeles.
Lusinan penyewa juga berkumpul di ruang dewan pada hari Rabu untuk mendesak dewan menyetujui undang-undang tersebut dan mengadopsi batasan kenaikan harga sewa. Banyak dari mereka mengaku dilecehkan oleh pemiliknya, termasuk Rosalba Vargas, yang mengatakan bahwa dia menghadapi pelecehan di unit sewaannya selama bertahun-tahun.
“Peningkatan harga sewa memberikan insentif kepada tuan tanah untuk mengusir orang-orang yang telah tinggal di properti mereka selama bertahun-tahun sehingga mereka dapat meminta lebih banyak uang,” katanya. “Itulah sebabnya mereka mengganggu kita”
Dia mengatakan sambil menangis bahwa pelecehan “mempengaruhi kesehatan mental dan fisik kita.”