Apapa Customs menyita obat-obatan terlarang senilai N1,1 miliar di Lagos

Komando Bea Cukai Pelabuhan Apapa telah mencegat obat-obatan terlarang senilai N1,1 miliar, yang diangkut dalam empat kontainer berukuran 40 kaki.

Pengawas Keuangan Babatunde Olomo dalam keterangannya mengungkapkan, barang haram tersebut, khususnya sirup obat batuk yang mengandung kodein dan parkadine, ditemukan saat pemeriksaan rutin di Stasiun APM dan Terminal Berikat Kachicares di Apapa.

Menurut Komando Bea Cukai, operasi tersebut menemukan 236.783 botol sirup obat batuk dalam 2.174 karton saat pemeriksaan rutin di Terminal APM dan Terminal Berikat Kachicares. Tiga penyitaan di antaranya terjadi di Terminal APM dan satu penyitaan terjadi di Terminal Berikat Kachicares.

Detail kejang

Pada 11 Oktober 2024, petugas menemukan sirup obat batuk terlarang CSP dalam wadah bernomor MRKU0377493 saat dilakukan pemeriksaan bersama yang berisi 34.800 botol sirup yang dikemas dalam 174 karton. Setiap karton berisi 200 botol.

“Impor yang melanggar juga diketahui sudah kadaluwarsa,” kata Olomo, menekankan bahaya dari kegiatan ilegal tersebut.

Pada hari yang sama, kontainer kedua, TGBU8886020, diperiksa di stasiun yang sama. Ternyata berisi 39.700 botol sirup obat batuk DSP yang masing-masing dikemas dalam 100 botol per karton.

Pada tanggal 15 Oktober 2024, Komando Bea Cukai mencegat kontainer ketiga, TCKU6800526, yang awalnya dinyatakan berisi barang-barang penting. Setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh, petugas menemukan 19 karton obat batuk sirup CSJ untuk obat batuk tenggorokan dan dada mengandung kodein, dikemas dalam 200 botol per karton.

Di Terminal Berikat Kachicares, kontainer berukuran 1 x 40 kaki bertanda SUDU8579006 yang diduga berisi peralatan dapur juga diperiksa pada 15 Oktober 2024. Ditemukan juga berisi sirup obat batuk Barcadine untuk mengobati batuk tenggorokan dan dada. “Itu dikemas dalam 1.584 karton. 83 botol lepas lainnya juga ditemukan di dalam wadah. Olumo menambahkan.

Tidak ada toleransi terhadap penyelundupan

Menekankan bahwa Komando Bea Cukai tidak menoleransi penyelundupan, Olomo menegaskan kembali bahwa penyitaan tersebut merupakan hasil dari operasi berbasis intelijen. Dia menyebutkan, “Kepemimpinan tidak akan berkompromi dalam pengumpulan pendapatan, mandat anti-penyelundupan, serta fasilitasi perdagangan.”

Dalam peringatannya kepada para penyelundup, Olomo meyakinkan bahwa petugas di Pelabuhan Apapa tetap waspada dan siap mendeteksi segala bentuk aktivitas penyelundupan melalui intelijen, teknologi, dan keahlian.

Dia memperingatkan bahwa pelaku perdagangan gelap harus menjauh dari pelabuhan Apapa karena petugas yang tajam akan berusaha mengungkap semua tindakan penyelundupan yang aneh.

Risiko kesehatan dari kodein

Penyalahgunaan kodein telah lama menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius di Nigeria, yang menyebabkan pemerintah federal melarang impor kodein pada tahun 2018. Olomo menjelaskan bahwa kodein memiliki efek samping yang parah, termasuk mual, muntah, kantuk, dan ketidakmampuan berkonsentrasi, yang dapat menyebabkan menimbulkan perilaku yang tidak rasional.

“Penyalahgunaan kodein diketahui menyebabkan mual atau muntah, membuat pecandu merasa mengantuk, tidak mampu berkonsentrasi atau berpikir jernih, dan berperilaku tidak rasional, termasuk menunjukkan kecenderungan kriminal.” Dia berkata.

Olomo juga mengatakan bahwa zat-zat tersebut berkontribusi terhadap kegiatan kriminal dan perilaku menyimpang, sehingga menimbulkan ancaman serius terhadap stabilitas masyarakat.

Mengingat penyitaan besar-besaran ini, Pengawas Keuangan Olomo menegaskan bahwa penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan untuk mengungkap rincian lebih lanjut dan mungkin mengarah pada penangkapan mereka yang terlibat dalam impor ilegal tersebut.

Sumber