Seorang penggemar Bangladesh mengklaim dia “disalahgunakan” oleh penggemar fanatik Chennai selama Tes pertama

Saat pertandingan pertama berlangsung dan India semakin dekat dengan kemenangan, insiden tersebut menimbulkan pertanyaan tentang perilaku penggemar dan perlunya sportivitas di dalam dan di luar lapangan.

Pertandingan pertama antara India dan Bangladesh, yang diadakan di Chennai, menyaksikan kontroversi yang luas setelah seorang penggemar berat Bangladesh melontarkan tuduhan pelecehan yang dilakukan oleh penggemar India di stadion. Insiden tersebut terjadi pada hari pembukaan pertandingan, di mana sang suporter dikabarkan menjadi sasaran ejekan dan hinaan hanya karena mengibarkan bendera Bangladesh. Penggemar yang menggambarkan dirinya sebagai pendukung setia kriket Bangladesh itu mengungkapkan kekecewaan mendalamnya dan mengaku menangis atas perilaku bermusuhan para penggemar.

Kriket harus mempersatukan orang, bukan memecah belah mereka.

Kriket sering kali dirayakan sebagai olahraga yang menyatukan orang, melampaui batas, dan menyatukan penggemar melalui kecintaan mereka pada permainan tersebut. Namun, bagi penggemar asal Bangladesh ini, pengalamannya di Chennai jauh dari seragam. Dia berbagi cobaannya dengan mengatakan: “Orang-orang mengolok-olok saya dan memanggil saya ‘mauka mauka’ setiap kali saya berjalan di jalan. Beberapa orang juga melecehkan saya. Saya mengerti sedikit bahasa Hindi tetapi mereka melecehkan saya dalam bahasa Tamil disalahgunakan.Mushfiqur Rahim memberi saya tiket On. Saya menonton pertandingan dengan tiket berbayar, tetapi saya tidak dihormati.

Penggemar tersebut menjelaskan bahwa dia menghadiri pertandingan tersebut dengan tiket berbayar, yang telah diatur dengan baik oleh pemain kriket Bangladesh Mushfiqur Rahim untuknya. Meskipun dia adalah penonton yang sah, dia merasa tidak menerima rasa hormat yang pantas diterimanya.

Lingkungan yang tidak bersahabat menguasai permainan kriket yang mengasyikkan

Tuduhan yang dilontarkan oleh seorang penggemar Bangladesh telah mengacaukan pertandingan Tes yang menarik, di mana India memegang kendali penuh pada hari ketiga. Berabad-abad dari Shubman Gill dan Rishabh Pant menempatkan India pada posisi dominan, membuat mereka dinyatakan sebagai pemenang dengan 514 run.

Awalnya, pembuka Bangladesh Zakir Hasan dan Shadman Islam memberikan perlawanan, mencetak 62 run. Namun, serangan bowling India yang dipimpin oleh R Ashwin dan Jasprit Bumrah akhirnya membongkar susunan batting tim tamu. Ashwin, khususnya, memainkan peran penting, mengambil gawang penting, termasuk gawang Shadman, Mominul Haq dan Mushfiqur Rahim, saat Bangladesh berjuang di bawah tekanan.

Seorang penggemar mengungkapkan kesedihannya di tengah drama antara India dan Bangladesh di laga Uji Coba

Bagi penggemar Bangladesh, permusuhan di tribun menambah dimensi yang tidak diinginkan pada pengalaman kriket yang seharusnya tak terlupakan. “Saya suka menonton kriket, namun hal ini membuat saya merasa tidak diterima. Saya datang ke sini untuk mendukung tim saya, namun sebaliknya, saya menghadapi pelecehan.” Dia mengungkapkan penyesalannya. Dia juga mencatat bahwa meskipun dia menyadari sifat kompetitif dari olahraga ini, pelecehan verbal sudah keterlaluan.

Meski kejadian malang itu terjadi, sang suporter tetap mendukung timnya dan menyaksikan pertandingan dari tribun. Namun, kisahnya merupakan pengingat bahwa rasa hormat dan persahabatan harus menjadi inti semangat kriket, apa pun hasil di lapangan.

Seruan untuk meningkatkan sportivitas

Saat pertandingan pertama berlangsung dan India semakin dekat dengan kemenangan, insiden tersebut menimbulkan pertanyaan tentang perilaku penggemar dan perlunya sportivitas di dalam dan di luar lapangan. Kriket selalu dikenal sebagai permainan laki-laki, dan insiden seperti itu mencoreng reputasi olahraga tersebut. Penting bagi para penggemar untuk mengingat bahwa tidak peduli tim mana yang mereka dukung, rasa hormat terhadap orang lain harus selalu diutamakan.

Pertandingan berlanjut dengan Bangladesh berjuang untuk tetap bertahan dalam permainan, tetapi tuduhan dari para penggemar mereka telah menghilangkan kesan pertandingan Tes yang kompetitif dan menarik.

Pilihan Editor

Cerita paling penting




Sumber