Pemboman Israel menghantam bangunan tempat tinggal di Beirut

Serangan bom Israel menargetkan sebuah bangunan perumahan di lingkungan Cola di Beirut pada Senin pagi, dalam serangan udara pertama terhadap ibu kota Lebanon sejak permusuhan antara kelompok Syiah Hizbullah dan Israel dimulai hampir setahun yang lalu.

Pemboman tersebut menargetkan sebuah properti di lingkungan yang mayoritas penduduknya Muslim Sunni di ibu kota Lebanon, yang hingga saat ini belum menjadi sasaran kampanye serangan udara besar-besaran Israel, yang pada berbagai kesempatan telah menargetkan pinggiran selatan Beirut, yang dikenal sebagai Dahye, yang merupakan basis Hizbullah. .

Media Lebanon mengindikasikan bahwa serangan itu ditujukan terhadap orang yang diduga anggota kelompok Sunni Lebanon Jamaa al Islamiya, sekutu gerakan Islam Palestina Hamas dan dituduh oleh Israel berpartisipasi dalam pecahnya kekerasan terhadap tentaranya di Lebanon selatan.

Demikian pula, para saksi yang berkonsultasi dengan media lokal menyatakan bahwa ledakan dahsyat terdengar di lingkungan Cola, di mana kepulan asap terlihat dari wilayah lain di ibu kota.

Pasukan Israel belum mengomentari tindakan tersebut, yang menurut pers lokal menyebabkan kematian dan meningkatkan kewaspadaan pada saat negara tersebut masih menahan nafas setelah kematian pemimpin Hizbullah Hasan Nasrallah dalam serangan Israel. pemboman dilakukan pada hari Jumat di Dahye.

Hingga saat ini, ibu kota Lebanon belum berada dalam jangkauan Israel, yang beberapa kali mengebom pinggiran selatan Beirut pada tahun lalu.

Israel melanjutkan kampanye pengeboman intensifnya pada hari Minggu yang dimulai seminggu yang lalu terhadap benteng utama Hizbullah di selatan dan timur Lebanon, tetapi juga di Dahye dan daerah lain di utara ibukota yang hingga saat ini belum menjadi sasaran serangan Israel. . serangan.

Pada hari Minggu saja, setidaknya 105 orang tewas dalam satu hari pemboman Israel yang intens, yang hanya dalam waktu seminggu menyebabkan lebih dari seribu orang tewas dan lebih dari 6.000 orang terluka, menurut Pemerintah Lebanon.

Wilayah yang paling terkena dampak serangan itu adalah Balbek-Hermel, di timur laut, tempat serangan Israel menyebabkan 33 orang tewas dan 97 luka-luka, menurut kantor berita negara Lebanon, NNA. Kota lain yang mengalami kerugian besar adalah kota Ain al Delb yang melaporkan tewasnya 32 orang.

Hal ini telah menyebabkan sekitar satu juta orang meninggalkan rumah mereka dalam beberapa hari terakhir, menurut Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati, yang pada hari Minggu mengingatkan bahwa pemerintahnya telah menyerukan gencatan senjata di Gaza dan Lebanon selama “tujuh tahun delapan bulan.”

Sumber