Para pejuang juara akan membuat proklamasi yang sangat istimewa bagi bangsa Kartago dan Romawi

Pemenang Piala Super dan Liga Futsal Mereka membuat sejarah dalam olahraga Cartagenian. Mereka menjadi kebanggaan para suporter yang menunggu dimulainya kompetisi, meski saat ini sebagian besar skuadnya berlaga di Piala Dunia. Seperti itulah rasanya memiliki begitu banyak pemain internasional di tim Anda.

Para pemain berjuang untuk mencapai prestasi mereka atas perintah Jenderal Duda, yang tiba di Cartagena untuk mengatur rencana pertempuran di mana mereka menang dan dengan persetujuan presiden Romawi, seperti Miguel Ángel Jiménez Bosque.

Bersama-sama mereka menciptakan strategi menjadi pemilik wilayah nasional dan menyerbu Eropa, dimana mereka akan membawa nama Cartagena dan negaranya di Liga Champions, karena Jimbee tidak hanya dari sini lagi, ia terus menaklukkan wilayah dan hati.

WAKTU MENYENANGKAN

Orang-orang yang bersuka ria memutuskan bahwa mereka akan menjadi juru lelang untuk perayaan Kartago dan Romawi dan tiga pemain bersama dengan Duda dan presiden akan bertanggung jawab. “Ini saat yang menyenangkan untuk bersenang-senang. Merupakan suatu kehormatan untuk bisa menangis dan melakukan sesuatu yang berbeda”, jelas Miguel Ángel Jiménez.

Kita tidak tahu apakah orang Romawi melempar melon untuk memenangkan pertempuran. Yang kami tahu adalah Duda akan berguna. “Dia adalah pria yang penuh semangat yang menjalani segalanya dengan intensitas dan kami sangat senang dia ada di sisi kami.”

Direktur klub Cartagena sangat antusias dengan musim yang sedang ia persiapkan karena sulitnya memiliki begitu banyak pemain internasional. “Kami membentuk tim dengan kesabaran dan mengetahui apa yang kami inginkan, mereka akan memenuhi ekspektasi seperti yang mereka lakukan di Piala Dunia.”

Dia ingin para penggemar menikmati dan tetap terhubung serta bangga dengan tim. Debut di Liga Champions sangat menarik karena merupakan fase sebelum dan sesudah yang indah yang dilalui entitas. “Ini adalah lompatan eksponensial yang merupakan sebuah mimpi. Saya hanya ingin tim terus bermain dengan seni dan garam serta bersenang-senang.”

Sumber