Bumble berencana memperkenalkan fitur baru yang didukung AI termasuk Photo Picker: Report

Aplikasi kencan populer Bumble akan segera diperbarui dengan fitur AI baru. CEO perusahaan dilaporkan mengungkapkan bahwa rencana perusahaan adalah untuk mengintegrasikan fitur AI pada tingkat yang lebih dalam, membantu pengguna dalam proses pembuatan profil dan memulai percakapan dengan jodoh baru. Rencana ini dilaporkan dibahas selama konferensi teknologi tahunan Goldman Sachs, dan beberapa fitur baru dirinci. Khususnya, Bumble menambahkan fitur AI untuk mendeteksi spam, penipuan, dan profil palsu awal tahun ini.

Bumble sedang mengerjakan fitur AI baru

TechCrunch.dll Laporan CEO Bumble Lydian Jones mengumumkan integrasi fitur AI pada konferensi teknologi tahunan Goldman Sachs. Jones sebelumnya telah menyebutkan fitur-fitur tersebut selama panggilan telepon dengan investor di mana laporan keuangan kuartal kedua juga dibahas, menurut publikasi tersebut.

Jones dilaporkan menyebutkan alat pemilihan foto berbantuan AI yang akan merekomendasikan selfie terbaik untuk ditambahkan ke profil. AI tersebut dikatakan dapat mengakses folder kamera pengguna di aplikasi Galeri dan menyarankan gambar dari sana. Perlu dicatat bahwa fitur serupa yang disebut Photo Selector diluncurkan oleh pesaing Tinder awal tahun ini.

CEO Bumble juga menyarankan pada konferensi tersebut bahwa perusahaan sedang berupaya membangun fitur-fitur baru yang akan membantu pengguna dalam proses pembuatan profil dan memulai percakapan dengan jodoh baru, menurut laporan tersebut. “Kami ingin pembuatan profil tetap tinggi, tetapi kami ingin mengurangi gesekan yang dihadapi pengguna,” kata Jones mengutip TechCrunch.

Bumble sebelumnya meluncurkan fitur bertenaga AI untuk platform pertemanannya, Bumble for Friends. Fitur pemecah kebekuan ini menggunakan kecerdasan buatan untuk menyarankan pesan pertama yang dapat dikirim oleh pengguna yang cocok satu sama lain. Saran ini didasarkan pada informasi yang diberikan pengguna di profil mereka.

Secara terpisah, perusahaan meluncurkan fitur AI yang disebut Deception Detector pada bulan Februari, yang dapat mengidentifikasi dan memblokir spam, penipuan, dan profil palsu sebelum anggota menemukannya. Perusahaan mengklaim alat tersebut mampu menurunkan angka kejadian kecelakaan hingga 45 persen.

Sumber