Senat pada hari Selasa mengecam beberapa tindakan berlebihan yang dilakukan oleh beberapa anggota Kongres Buruh Nigeria dan Kongres Serikat Buruh selama pemogokan nasional yang menuntut upah minimum baru pada hari Senin.
Beliau secara khusus menyatakan bahwa penutupan jaringan listrik nasional oleh beberapa serikat pekerja lebih merupakan sabotase ekonomi daripada agitasi terhadap upah minimum baru serta gangguan perjalanan haji.
Oleh karena itu, beliau menyatakan bahwa situasi seperti ini tidak akan dibiarkan terulang kembali karena undang-undang yang menentang hal tersebut akan tercermin dalam Undang-Undang Upah Minimum Nasional yang baru yang akan diberlakukan segera setelah Pemerintah memperkenalkan RUU tersebut.
Pengecualian Senat terhadap dugaan pelanggaran anggota serikat pekerja selama pemogokan nasional yang kini tertunda telah mengemuka melalui mosi untuk mensponsori pemogokan dan upah minimum baru yang diajukan oleh Ketua Komite Buruh Senat, Senator Deket Blang (APC Plateau Central).
Dalam mosi tersebut, Senator Blang meminta Senat untuk meminta pemerintah federal untuk mempercepat tindakan terhadap upah minimum baru sebagai cara untuk membendung kerusuhan industri yang diakibatkan oleh penghentian mendadak pemogokan pekerja.
Namun dalam sambutannya, Presiden Senat, Senator Godswill Akpabio, mengatakan meskipun hal ini menggembirakan karena pemogokan telah ditangguhkan, tindakan berlebihan yang dilakukan oleh beberapa anggota serikat buruh harus disepelekan.
Salah satu pelanggaran tersebut, yaitu penutupan jaringan listrik nasional, merupakan sabotase ekonomi dan bukan agitasi untuk menerapkan upah minimum yang baru.
“Gangguan perjalanan ziarah yang dilakukan oleh beberapa anggota serikat pekerja lainnya seperti yang dikatakan Wakil Ketua Senat juga tidak dapat diterima sebagai praktik keagamaan.
“Selain itu, gangguan atau pencegahan siswa dalam menulis Ujian Sertifikat Sekolah di Afrika Barat oleh beberapa anggota serikat pekerja selama pemogokan adalah hal yang buruk karena ujian tersebut tidak diselenggarakan oleh Nigeria tetapi oleh negara-negara Afrika Barat,” katanya.
Dia menambahkan bahwa tindakan seperti itu tidak akan dibiarkan terulang karena undang-undang yang diwajibkan terhadap tindakan tersebut akan tercermin dalam undang-undang upah minimum nasional baru yang diharapkan segera dikeluarkan oleh eksekutif.
Namun dia memuji serikat pekerja karena membatalkan pemogokan.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Kongres Buruh Nigeria dan Kongres Serikat Buruh karena telah mendengarkan suara masyarakat Nigeria dan komunitas internasional dengan membatalkan pemogokan agar perundingan dapat dilanjutkan dan kami berharap mereka berhasil dalam perundingan tersebut.
“Untuk bagian kami, kami akan terus melakukan yang terbaik dengan memberikan kontribusi dan pada saat yang sama menunggu undang-undang upah minimum berikutnya sehingga kami dapat memberlakukannya demi kepentingan seluruh rakyat Nigeria,” katanya.