Pemogokan: Penumpang terdampar ketika petugas tenaga kerja menghentikan operasi penerbangan di bandara Lagos

Operasi penerbangan telah dihentikan di terminal domestik Bandara Internasional Murtala Muhammed, Lagos, karena dimulainya aksi industri yang dilakukan oleh buruh terorganisir.

Pejabat buruh telah menutup semua pintu masuk ke terminal bandara, menyebabkan penumpang terlantar.

Salah satu penumpang, Ifeanyi Okene mengaku menyayangkan keadaan tersebut peluit Gangguan dalam operasional penerbangan akan berdampak pada bisnisnya.

Okene yang mengaku sudah berada di bandara sejak pukul 06.00 mengaku frustrasi dengan situasi tersebut.

“Saya seharusnya berangkat kerja hari ini. Saya seharusnya pergi ke Uyo dan kemudian ke Eket.

“Saya meninggalkan rumah sekitar pukul 04.30 dan tiba di sini sekitar pukul 06.00. Karena lalu lintas padat, saya harus turun dari sepeda yang membawa saya. Saya sudah berada di sini sejak saat itu dan tidak ada yang berbicara dengan kami.

“Saya mengharapkan Ibom Air untuk memberi tahu kami apakah mereka telah menjadwal ulang penerbangan, sehingga kami dapat mengetahui apa yang harus dilakukan selanjutnya, daripada membiarkan kami duduk-duduk di bawah sinar matahari,” katanya.

Okenyi mengimbau pihak maskapai untuk menginformasikan tindakan selanjutnya kepada penumpang agar mereka tahu apa yang harus dilakukan.

Namun, ia memuji para pekerja terorganisir yang memulai pemogokan, dan mengatakan bahwa segala sesuatunya perlu diubah.

Ia menekankan bahwa “apa yang dilakukan orang-orang ini patut dipuji, karena segala sesuatunya harus berubah, dan hal ini juga harus berubah.”

Penumpang lainnya, Dr Onyeka Bolinos, berkata: “Saya orang Nigeria, kami sudah terbiasa dengan hal ini. Tidak ada lagi yang mengganggu kami. Anda bangun di Nigeria setiap hari, dan Anda mengharapkan kejutan yang sangat besar, dan ini adalah salah satunya.”

Ia mengimbau pemerintah untuk menunjukkan kepedulian yang lebih dalam terhadap kesejahteraan pekerja Nigeria dengan melihat segala sesuatunya dari sudut pandang buruh yang terorganisir.

Seorang penumpang yang mengaku bernama Samson juga mengungkapkan penyesalannya karena gangguan operasional penerbangan mempengaruhi rencana perjalanannya.

Samson, yang seharusnya melakukan perjalanan ke Abuja, meminta pemerintah melakukan sesuatu untuk mengakhiri pemogokan tersebut.

Pekerja terorganisir pada hari Jumat mengumumkan pemogokan nasional tanpa batas waktu, yang dimulai hari ini, atas penolakan pemerintah federal untuk menaikkan upah minimum yang diusulkan dari 60,000 naira.

Buruh terorganisir menuntut upah layak sebesar 494.000 naira. Namun, Pemerintah Federal menolak untuk mengubah jumlah yang diusulkan sebesar N60,000, yang mencerminkan kenaikan 100 persen dibandingkan dengan upah minimum nasional saat ini sebesar N30,000.

Sumber