Pentagon pada hari Selasa menyebut Israel bertanggung jawab atas serangan terhadap Konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, yang mengakibatkan kematian 14 orang, termasuk tujuh anggota Pasukan Quds Garda Revolusi Iran dan beberapa anggota milisi Suriah yang terkait dengan Hizbullah.
“Ini adalah penilaian kami dan juga penilaian kami bahwa ada segelintir pemimpin senior Korps Garda Revolusi Islam Iran. Saya tidak dapat memastikan identitas tersebut, namun ini adalah penilaian awal kami saat ini,” kata juru bicara Pentagon. Sabrina. Singh, pada konferensi pers.
Ia juga menyatakan bahwa Pentagon “tidak diberitahu oleh Israel” mengenai serangan ini atau tentang kemungkinan tujuannya. Singh, bagaimanapun, mengindikasikan bahwa itu adalah “bangunan militer Pasukan Quds”.
“Ini bukan serangan Amerika, jadi saya tidak punya banyak rincian tentang jenis bangunan apa yang diserang. Tapi tidak, kami tidak mendukung serangan terhadap fasilitas diplomatik”, tutupnya.
Setidaknya empat belas orang tewas dalam serangan terhadap konsulat Iran di Damaskus, ibu kota Suriah, pada hari Senin, yang disalahkan pada Israel. Di antara korban tewas terdapat tujuh anggota Pasukan Quds Garda Revolusi Iran dan beberapa anggota milisi Suriah yang terkait dengan Hizbullah.
Secara khusus, di antara korban tewas adalah Jenderal Muhamad Reza Zahedi dan Muhamad Hadi Haj Rahimi, “dua komandan perang veteran dan penasihat militer senior di Suriah.” Bangunan yang hancur tersebut digunakan sebagai kediaman resmi Duta Besar Iran, Hossein Akbari. Dia dan keluarganya tidak terluka.