Perusahaan Tiongkok Xiaomi telah memberi tahu calon pembeli sedan listrik SU7 bahwa mereka mungkin harus menunggu selama empat hingga tujuh bulan, sebagai tanda tingginya permintaan untuk mobil pertamanya.
Produsen smartphone dan elektronik konsumen lainnya mulai menerima pesanan pada hari Kamis dan mengatakan pre-order mencapai 88,898 dalam 24 jam pertama.
Pengiriman model SU7 standar, dengan harga CNY 215.900 ($29.870 atau sekitar Rs. 2.489.900), bisa memakan waktu 18 hingga 21 minggu, menurut pemeriksaan Reuters di aplikasi mobil Xiaomi.
Pengiriman model SU7 Pro bisa memakan waktu 18 hingga 21 minggu, sedangkan model yang lebih mahal, dengan harga CNY 299.900 (kira-kira Rs. 34.58.709), bisa memakan waktu 27 hingga 30 minggu.
SU7, yang desainnya sering dibandingkan dengan model mobil sport dari Porsche Taycan dan Panamera, diluncurkan di tengah perang harga yang intens di pasar mobil terbesar di dunia di mana lebih dari 40 merek bersaing untuk mendapatkan perhatian konsumen.
Pada hari Senin, Aito yang didukung Huawei menawarkan diskon hingga CNY 20.000 (sekitar Rs 2.30.000) untuk SUV M7 barunya hingga akhir April, sementara Xpeng juga menawarkan subsidi hingga CNY 20.000 untuk SUV listrik andalannya G9. Untuk waktu tertentu.
Selain itu, Chery mengumumkan akan menawarkan keringanan pajak, subsidi perdagangan, dan diskon tunai untuk beberapa mobil bermesin bensin terlarisnya.
Meskipun pasar ini penuh tantangan bagi pendatang baru, para analis telah mencatat bahwa Xiaomi memiliki kantong yang lebih besar dibandingkan banyak perusahaan rintisan kendaraan listrik (EV) dan bahwa keahliannya dalam bidang ponsel pintar memberi perusahaan keunggulan dalam dashboard pintar (smart dashboard) – sebuah keunggulan yang sangat dihargai oleh konsumen Tiongkok.
Sebagai bagian dari peluncuran penjualan, Xiaomi juga merilis dua versi khusus mobil yang disebut “Founder’s Edition” yang dilengkapi dengan hadiah gratis, seperti lemari es. 5.000 mobil pertama langsung terjual habis.
Penjualan Founder’s Edition putaran kedua telah dibuka, namun belum jelas berapa banyak edisi yang akan terjual.
© Thomson Reuters 2024