BSE Sensex turun lebih dari 680 poin dan Nifty50 turun di bawah 22,600.Pada 13:02, BSE Sensex diperdagangkan pada 74,471.31, turun 567 poin atau 0,76%. Nifty50 berada di 22,588.30, turun 166 poin atau 0,73%.
Di pasar saham, Sun Pharma, JSW Steel dan Asian Paints mengalami penurunan di awal perdagangan. Di sisi lain, saham NTPC, L&T dan Tata Motors dibuka menguat.
Saham perusahaan Computer Age Management Services (CAMS) naik lebih dari 5% setelah memperoleh lisensi dari Reserve Bank of India (RBI) untuk beroperasi sebagai agregator pembayaran online.
Metropolis Healthcare melihat sahamnya naik 8% setelah pendapatan tumbuh 10% dari tahun ke tahun pada kuartal Maret.
Nifty Pharma dan Nifty Financial Services mengalami penurunan, begitu pula dengan Nifty FMCG, logam, layanan kesehatan, serta sektor minyak dan gas. Di pasar yang lebih luas, Nifty Smallcap100 naik 0,46%, sementara Nifty Midcap100 naik 0,3%.
Mengapa BSE Sensex dan Nifty50 turun hari ini
Indeks Harga Konsumen AS naik 0,4% bulan lalu, sejalan dengan bulan Februari, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS) Departemen Tenaga Kerja, menghasilkan kenaikan 3,5% dari tahun ke tahun, mengalahkan perkiraan jajak pendapat Reuters. Angka inflasi yang tinggi telah mengurangi harapan penurunan suku bunga lebih awal oleh Federal Reserve AS.
Para ahli percaya bahwa meskipun inflasi AS berdampak pada imbal hasil obligasi, pasar India tetap tangguh karena likuiditas domestik mendorong kenaikan tersebut. Investor harus memanfaatkan penurunan pasar dengan berinvestasi pada saham-saham berkapitalisasi besar berkualitas tinggi, kata VK Vijayakumar, kepala strategi investasi di Geojit Financial Services.
Mandar Bhojane dari Choice Broking menyoroti bahwa harga tertinggi sepanjang masa untuk Nifty mewakili peluang pembelian dengan potensi momentum kenaikan menuju 23,000.
Di pasar global, saham-saham Asia melemah karena investor berspekulasi mengenai penurunan suku bunga Federal Reserve di tengah ketidakpastian ekspektasi inflasi AS. Indeks Hang Seng di Hong Kong mengalami pelemahan signifikan.
Di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, harga minyak naik karena adanya kekhawatiran potensi terganggunya pasokan minyak di kawasan.
Rupee India terdepresiasi terhadap dolar AS, sementara indeks dolar menguat terhadap mata uang utama dunia.
Ekspektasi pasar kini mengarah pada jeda pertemuan kebijakan moneter pada bulan Juni dan Juli untuk menurunkan suku bunga.
Imbal hasil Treasury AS jangka panjang tetap tinggi di perdagangan Asia, mendekati puncaknya yang terlihat pada bulan November.