Ekuador menyaksikan hari baru kekerasan: pasukan komando menyerang pertandingan bola voli, dan lima orang tewas

Nsekali lagi Ekuador Ini menjadi pusat pemberitaan akibat kekerasan yang meluas ke jalan-jalan, dan pada hari Sabtu, 30 Maret lagi Guayaquil Dia hidup berjam-jam dalam penderitaan setelah serangan bersenjata di beberapa lapangan voli jalanan, yang mengakibatkan pelemparan bom Korban awal lima orang tewas.

Pada Sabtu Kemuliaan, sejumlah warga Jalur Gaza Marioxie Febres Cordero Hadiri lapangan voli yang terletak di jalan umum.

Sore harinya, pasukan komando bersenjata tiba di lokasi kejadian dengan membawa senapan kaliber berat untuk menembak mereka yang hadir.

Gambar-gambar momen penyerangan menyebar di media sosial, ketika kebingungan terjadi di jalan-jalan kota Guayaquil. Menurut keterangan saksi, pria bersenjatakan senapan serbu datang untuk menembak orang-orang di tengah kerumunan wanita dan anak-anak.

Beberapa media melaporkan delapan orang tewas, sementara sumber resmi melaporkan hanya lima orang tewas dan puluhan luka-luka, yang kemudian dipindahkan ke rumah sakit terdekat.

2024, tahun dimana Ekuador hidup antara darah dan peluru

Tahun 2024 dimulai dengan awal yang penuh darah EkuadorDimana teror dan genderang perang ditabuh antara kedua belah pihak, masyarakat dan pemerintah di satu sisi, serta kejahatan terorganisir di sisi lain, yang berhasil menebar kepanikan di kalangan penduduk Ekuador.

Namun pertumpahan darah ini tidak terbatas pada tahun ini saja. Ekuador Tahun 2023 merupakan tahun pemilu yang paling penuh konflik dalam sejarahnya, ketika geng-geng kriminal berusaha mempengaruhi keputusan para pemilih di negara yang membelah dua belahan bumi tersebut.

Dia 7 Januari 2024 Hal ini merupakan salah satu peristiwa yang menyebabkan meningkatnya kekerasan yang mendorong warga Ekuador ke dalam situasi berbahaya. Dari penjara regional Guayaquil kabur dari Adolfo MacasNama panggilan “Memveto‘, dia adalah pemimpin Los Choneros, salah satu geng kriminal paling berbahaya di wilayah tersebut.

Tanggal 9 Januari akan menjadi hari yang akan dikenang oleh warga Ekuador, khususnya karyawan TC di Guayaquil, ketika pasukan komando pria bertopeng memasuki fasilitas outlet media selama siaran berita siang hari. Menerobos berita.

Para penculik menguasai pengemudi dan karyawan saluran televisi tersebut, yang harus meminta Presiden Noboa untuk tidak mengirimkan polisi.

Aparat keamanan berhasil melakukan operasi penyelamatan sandera di dalam saluran televisi tersebut. Polisi menangkap 13 pembajak dan mengevakuasi kanal untuk menghindari pertumpahan darah.



Sumber

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here