Climate Action in Africa mendesak kolaborasi yang lebih luas di antara para pemangku kepentingan untuk mengatasi krisis iklim di Nigeria

Climate Action Africa (CAA), yang merupakan advokat terkemuka untuk ketahanan iklim dan pembangunan berkelanjutan di Nigeria, menyerukan pendekatan yang lebih berdampak dan komprehensif untuk mengatasi tantangan iklim yang mendesak di negara tersebut. Hal inilah yang menjadi fokus konferensi media perubahan iklim yang diadakan di Lagos, Nigeria, hari ini.

Ketika Nigeria menghadapi kerentanan yang signifikan terhadap kenaikan suhu, pola cuaca yang tidak menentu, dan degradasi lingkungan, Otoritas Penerbangan Sipil menekankan perlunya menghadirkan kesatuan di seluruh negeri.

Semua kelompok pemangku kepentingan. Negara-negara berkembang seperti Nigeria, dan banyak negara lainnya di Afrika, menghadapi serangkaian tantangan unik terkait perubahan iklim.

“Lokasi Nigeria yang unik dan sumber daya yang luas memerlukan strategi komprehensif yang memanfaatkan keahlian dan komitmen setiap sektor,” kata Grace Oluchi Mbah, salah satu pendiri dan direktur eksekutif Climate Action Africa. “Mulai dari pemerintah dan pemimpin industri hingga ilmuwan, organisasi masyarakat, dan warga negara, kita semua mempunyai peran dalam membangun masa depan yang lebih berketahanan dan berkelanjutan.”

Dalam pengarahan tersebut, pentingnya meningkatkan kerja sama di berbagai bidang seperti pengembangan dan implementasi kebijakan, inovasi dan teknologi, mobilisasi masyarakat, pendidikan, investasi dan keuangan. Tantangan-tantangan inilah yang akan diatasi oleh Climate Action Africa Forum 2024 (CAAF24).

Forum Aksi Iklim Afrika (CAAF24) mendatang, yang dijadwalkan berlangsung pada tanggal 19 hingga 20 Juni di Lagos, merupakan bukti komitmen CAAF untuk memperkuat kerja sama. Forum ini akan mempertemukan para pemangku kepentingan utama dari seluruh Afrika untuk membahas solusi inovatif dan mengembangkan rencana aksi nyata untuk mengatasi perubahan iklim. Forum ini akan memperkenalkan Deal Room, sebuah pasar dinamis yang menghubungkan para inovator paling cerdas di Afrika dengan investor yang berpikiran maju untuk mempercepat kesepakatan yang berdampak bagi aksi iklim dan pembangunan berkelanjutan. Setelah konferensi tersebut, CAA akan bermitra dengan Founder Institute yang berbasis di Silicon Valley, akselerator startup terbesar di dunia, untuk memberikan dukungan berkelanjutan kepada para inovator Afrika dalam program pasca-percepatan.

“CAAF24 menyediakan platform berharga untuk bertukar pengetahuan, memecahkan masalah secara kolaboratif, dan membangun kemitraan strategis,” kata Mbah. “Dengan bekerja sama, kita dapat memastikan bahwa Nigeria, dan Afrika secara keseluruhan, menjadi pemimpin dalam membangun masa depan yang berkelanjutan dan berketahanan iklim.”

Climate Action Africa mendesak semua pemangku kepentingan untuk mengambil sikap proaktif dalam mengatasi masalah ini

Krisis iklim. Melalui upaya kolaboratif, inovasi, dan komitmen bersama terhadap masa depan yang berkelanjutan, Nigeria dapat memitigasi dampak perubahan iklim dan membuka jalan menuju masa depan yang lebih sejahtera dan tangguh.



Sumber

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here