Komando Polisi Negara Bagian Ondo, pada hari Sabtu, mengatakan pihaknya telah melancarkan upaya, bekerja sama dengan Angkatan Darat Nigeria, untuk memburu seorang tentara yang diduga membunuh seorang pedagang di Akure, ibu kota negara bagian.
Tentara tersebut, yang identitasnya belum diketahui, ditemukan telah menikam pedagang tersebut hingga tewas di Pasar Arakale yang terkenal di Akure pada hari Sabtu setelah terjadi pertengkaran di antara mereka.
Insiden tersebut disebut-sebut menyebabkan rekan-rekan almarhum melakukan protes di pasar, namun orang-orang dari komando kepolisian negara mampu mengendalikan situasi.
Petugas Humas Kepolisian Negara Bagian, Ny. Funmilayo Odunlami, yang membenarkan kejadian tersebut, mengatakan upaya untuk menangkap tentara tersebut terus dilakukan.
“Ya, polisi dapat memastikan bahwa seorang tentara menikam seorang pemuda,” kata Odunlami. Kepemimpinan sedang berkomunikasi dengan otoritas militer untuk mengidentifikasi dan menangkap para pelaku.”
Sebuah sumber di pasar menceritakan bahwa tentara tersebut dengan paksa memanggil rekan-rekannya untuk meminta kembali uang yang telah dia bayarkan kepada almarhum sebagai imbalan atas pelayanan yang tidak memuaskan, yang menyebabkan pertengkaran di antara mereka.
Sumber tersebut berkata: Saya yakin tentara dan pedagang (almarhum) berselisih mengenai pelayanan yang diberikan oleh pedagang tersebut. Saya yakin tukang las tidak puas dengan layanannya dan meminta pengembalian dana.
“Saat itulah masalah dimulai. Kemudian, tentara tersebut mengumpulkan rekan-rekannya dan pertengkaran terus berlanjut. Di sana pedagang tersebut ditusuk oleh salah satu tentara, setelah itu mereka meninggalkan tempat itu.”
Sumber tersebut menambahkan bahwa insiden tersebut memicu protes karena pedagang lain di pasar memblokir Jalan Arakali dan menghalangi pergerakan kendaraan.
Untuk itu diperlukan campur tangan polisi untuk membuka jalan tersebut.
Seluruh hak cipta. Materi ini dan konten digital lainnya di situs ini tidak boleh direproduksi, diterbitkan, disiarkan, ditulis ulang, atau didistribusikan ulang secara keseluruhan atau sebagian tanpa izin tertulis sebelumnya dari PUNCH.
komunikasi: [email protected]